Berbisnis apapun pasti butuh modal,
berapa pun jumlahnya itu, terlebih pada usaha catering Permodalan sering menjadi kendala utama yang
menghambat dalam membangun bisnis, baik itu kurang modal atau bahkan
tidak punya modal sama sekali. Banyak sekali pengusaha yang tidak dapat
mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Lalu apakah harus
berhenti begitu saja? Sebaiknya jangan,, sebagai pengusaha
catering, maka
mulailah mencari sumber pembiayaan bagi usaha Anda.
Memang tidak mudah untuk menentukan
sumber pembiayaan catering yang sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada
beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu
diketahui adalah bagaimana cara mendapatkan serta mengelolanya dengan
baik.
Sebelum berusaha mendapatkan dana, perlu
diperhitungkan secara detil berapa kira-kira modal usaha yang
dibutuhkan. Biasanya modal usaha dicadangkan untuk selama 3 bulan, 6
bulan, bahkan 1 tahun, berbeda-beda sesuai dengan besar kecil usahanya.
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak
dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini
dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa
reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih
fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas
mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus anda akan
terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi
hasil dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan
dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam
pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka
harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana
pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana
pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman
(terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas
dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis
usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi
kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan
keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini
harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan
untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank
pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan
program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para
pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi
yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang
diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu
yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan
kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai
karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan
kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih
mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani
orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan
persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya
cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif
lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang
diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan
pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai,
namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang
diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB
kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki
pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu,
dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit
Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem
Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan
adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam).
Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota
dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan,
maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya,
koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari
BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan
yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini
disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN
yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina,
PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di
Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit
usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang
mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian,
Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha
rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman
adalah Departemen Koperasi.
3. Dana Gabungan Usaha (joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang
berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta
menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis
anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu
lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal,
jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap
bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi yang potensial
sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat
adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan
kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber
pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi
sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan
sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat
bunga yang tinggi.
Pada akhirnya keputusan ada di tangan
anda, karena itu dalam masalah permodalan
catering diperlukan pemikiran yang
bijak. Semoga post diatas dapat membantu anda dalam mengambil keputusan.
Berkah catering